Belum pernah Muslim di negeri ini dibanting di atas ring realita secara nyata.
Sakit, pedih, memarnya benar-benar terasa.
Lawan yang lebih kecil badannya, dibantu wasit yang tak netral, memukul knock out raksasa yang selama ini dininabobokan aroma lem kesatuan dan persatuan.
Meleknya mata melihat realita, betapapun menyakitkan adanya,
adalah awal perubahan !
Pedihnya rasa setelah anestesi yang membius adalah pertanda dimulainya pemulihan luka.
Berubah membutuhkan mata yang nyalang.
Berpulih membutuhkan sistem syaraf yang sadar.
Allahu akbar !!
- Setelah 72 tahun -
Majalah Islam An-Najah, edisi 141 -- Agustus 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar